sedari tadi
otakku sibuk mencerna apa yang aku rasa di hati
mencoba memahami
mengapa harus merindu
harusnya…
hatiku yang sudah berisi hatimu
merasakan indah tanpa kerisauan
tanpa gelisah
mengapa aku tanpa henti merindumu
disekejapan hirupan napasku…
mengapa aku merindukan senyum indahmu
tatapan nakal matamu
dan cibiran bibir mungilmu
wanitaku
aku gila merindumu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment